Kamis, 15 Maret 2012

Ketika Aku Hanya Bisa Mengagumimu Dalam Diam

Aku berbaring di bawah pohon dekat danau, dikelilingi oleh bunga yang tengah bermekaran. Memandangi warna abu – abu  yang terbentang di langit dengan suara khas burung yang menari. Sesekali aku menatap hamparan air bening danau. Aku terpejam. Senyum pun mengembang di pipi. Tak lama setelah itu, aku membuka mata. Kulihat sosok lelaki kurus tinggi berwajah manis yang tersenyum menghadapku. siapa itu? Aku penasaran. Ku coba menghampirinya, namun tiba - tiba dia menghilang. Aku mengernyit dan memutuskan untuk kembali pulang. 
Hari - hari pun berlalu, dan baru ku ketahui ternyata dia kakak kelasku sendiri. Aku  semakin penasaran saja. Hingga suatu takdir memperkenalkanku dengannya, aku sangat senang. Mungkin melebihi senang. Aku kagum. Oh tidak, mungkin bukan hanya sekedar kagum. Aku suka padanya, suka sekali. Tapi, mungkinkah? apa ini yang dinamakan suka? karena jujur, aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya
Suatu sore, aku kembali ke danau itu. Duduk bersandar di bawah pohon seperti biasa, namun yang ini lebih besar pohonnya. Kupasang headset biru kesayanganku. Kupejamkan mataku dan kuhirup perlahan udara segar yang lama – lama menjadi udara yang menyesakkan dadaku untuk kesekian kalinya. Secepat mungkin aku membuka mata. Danau ini aneh. Air yang semenit lalu bening berubah menjadi keruh. Awan yang biru berubah menjadi kelabu. Aku keheranan dan mencari penyebab semua ini. Tapi, tak kutemukan apapun. Aku menyerah dan akhirnya kuputuskan untuk pergi dari tempat itu. 

Lama setelah itu, kulihat dia yang sedang menghadap ke arahku sedang tertawa lepas penuh bahagia bersama seseorang di depannya. Aku benar – benar mengenali sosok orang yang mempunyai tawa itu. Dia adalah orang pertama yang membuatku terpesona. ya, DIA! tidak salah lagi.

Secepat mungkin, aku berdiri untuk menghampirinya. Tapi saat dia sadar apa yang akan aku lakukan, dia menarik tangan perempuan di depannya dengan lembut dan mengajaknya pergi. Seketika, hujan serasa mewakiliku untuk mengiringi mereka terbang tinggi melintasi danau yang terhampar di depanku. 
Sesakit inikah ketika aku hanya bisa mengagumi dalam diam ?Dia pergi, dengan perempuan ituJauh, entah ke mana . .
"Februari 2009 - April 2011"  ==> 1st Love (MAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

background